Sentani - Kepala Staf Kodim Jayapura Letkol Arm Mustafa Lara, S.T., M.IP., mewakili Dandim 1701/Jayapura Kolonel Inf Hendry Widodo mendampingi Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan M.Han., melaksanakan penanaman pohon dalam rangka Hari Juang TNI AD ke - 78 Tahun 2023, dengan Tema "TNI Bersama Rakyat Bersatu Dengan Alam Untuk NKRI".
Kodam XVII/Cenderawasih bersama pemerintah dan tokoh adat menanam 3015 bibit pohon diantaranya 1000 bibit pohon Trembesi, 1100 pohon Merbau, 400 pohon Matoa, 10 Pohon Cemara, 500 Pohon Asam Jawa, 5 Pohon Bambu. Secara keseluruhan penanaman pohon ini dilakukan secara video conference (vicon) bersama Kasad Jenderal TNI Maruli Simajuntak, bertempat di Jl. Baru Telaga Ria Buper, Kampung Asei Kecil, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura. Kamis (14/12/2023).
Turut hadir pada acara tersebut antara lain Danlanud Silas Papare Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah S.Sos., Ketua Persit Kartika PD XVII/Cenderawasih Ny. Juliet Izak Pangemanan, Kabid Keuangan Polda Papua Kombes Pol Singgih Rachmanto, S.I.K., Wakajati Provinsi Papua Kolonel Chk Dasa Triyadi, Kabag Ops Polres Jayapura Kompol Stepten P. Sianturi S.H., Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Jayapura Bapak Abdul Rahman Basri, Kadistrik Sentani Timur Bapak Eslie Suangburaro, S.H., Ondoafi kampung Asei Kecil Bapak Loth M. Pepuho, sejumlah pejabat teras Kodam XVII/Cenderawasih, mahasiswa/i dan pelajar se - Kabupaten Jayapura.
Dalam keterangannya Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengatakan alasan TNI memilih melakukan penanam pohon di jalan Baru Telaga Ria Buper Asei Kecil karena lokasi tersebut salah satu penyangga kawasan Cagar Alam Cyclop dimana pada tahun 2019 terjadi banjir bandang yang memakan korban cukup banyak dan merusak sejumlah fasilitas di Sentani.
"Untuk antisipasi terjadinya kembali banjir bandang, kita melakukan penanam pohon di Asei Kecil sebagai salah satu titik yang menyangga daerah Sentani, tetapi masih banyak juga titik lain yang terus kita tanami, " jelas Pangdam Izak Pangemanan kepada wartawan setelah melakukan penanaman pohon.
TNI bersama semua komponen, Pemda, masyarakat dan semua ormas akan terus melakukan penanaman pohon di daerah ini agar terlindungi dari bencana alam, namun yang menjadi masalah sekarang ini adalah masih adanya pembakaran yang dilakukan oleh masyarakat sehingga membuat kawasan itu rusak atau gundul.
Baca juga:
Pergilah Anakku, Busur T’lah Dilepas
|
"Kita, saat ini memang terkendala karena setiap kali kita menanam pohon selalu ada pembakaran oleh masyarakat. Ya sebenarnya mereka mungkin tidak sengaja karena mereka tidak sadar membuang puntung rokoknya secara sembarangan dengan kondisi rumput kering sehingga muda terbakar, " ucap Pangdam.
Pangdam berharap pada masyarakat agar bersama-sama menjaga kawasan cagar alam Cyclop dengan tidak melakukan pembakaran atau membuang puntung rokok sembarang yang bisa menyebabkan pembakaran lahan hijau yang lain, dan pohon yang ditanam di sini bisa tumbuh.
"Kalau pohon yang kita tanam ini tumbuh bisa mengembangkan komoditi lain seperti kopi. Saat ini ada tumbuh kopi di dataran ini yaitu jenis kopi liberika yang bisa memberikan sumber penghasilan kepada masyarakat di sekitar kawasan cagar alam Cyclop dan juga akan menyediakan air bagi masyarakat Sentani, " terangnya.
Pangdam menambahkan penanaman pohon di lingkungan Kodam XVII/Cenderawasih ini juga dilakukan di oleh jajaran lainnya di wilayah Biak dan Merauke.
Ondoafi Asei Kecil, Lot Pepuho menyampaikan apresiasi kepada TNI yang telah melakukan penanaman pohon atau penghijauan di lokasi tersebut.
"Kami berharap pohon ini dijaga, kalau bisa anak-anak kami yang dari kampung direkrut pemerintah untuk menjaga, " ujarnya.
Hal ini disampaikan karena sering terjadi pembakaran lahan oleh masyarakat yang terus berlangsung. "Jadi kalau kalau anak-anak kami direkrut jaga kawasan ini bisa terlindungi dari pembakaran, " tutupnya.
Senada dengan Pangdam, Kasdim 1701/Jayapura saat dimintai keterangan mengatakan betapa pentingnya melaksanakan tanam pohon ini, bukan untuk saat ini, akan tetapi dampaknya akan sangat berarti di masa mendatang.
"Kami sangat mendukung kegiatan penghijauan atau penanaman pohon ini. Selain dapat mencegah banjir, tanam pohon ini nanti hasilnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Memang tidak bisa dirasakan saat ini juga, namun semuanya membutuhkan proses, " tutup Kasdim. (Redaksi Papua).